A personal Blog About Blogging, Hobbies, and Lifestyle

Review Novel Semangkuk Rendang di Negeri Paman Sam

Ada yang suka makan rendang? Kalau saya suka banget. Waktu saya masih kuliah, rendang di rumah makan Padang depan kampus jadi langganan saya karena harganya yang bersahabat sama kantong mahasiswa. 

Kali ini, saya juga bakalan ngomongin novel yang judulnya ada rendang-rendangnya nih. Sudah tahu dong ya, kalau lihat dari visual foto tulisan ini? Tapi apakah kamu sudah pernah membacanya? 



Jika belum, sekarang saya mau ajak kamu untuk ngomongin novel ini. Simak blurb-nya dulu yuk;

Perjalanan hidup Adit sangat terjal. Kehilangan orang tua, adiknya menderita penurunan fungsi otak, cintanya ditentang dan kuliah terancam karena persoalan biaya.

Cinta dan karir terkadang tak bisa seiring sejalan. Keluarga, kekasih dan masa depan dipertaruhkan demi impian dan cita-cita. Adakah yang bisa menyatukan ketiganya dalam bingkai bahagia?

Temukan lika-likunya pada perjalanan hidup seorang Adit di Amerika yang meracik Rendah sebagai pemersatu ketiganya.

"Sudah jatuh tertimpa tangga pula". Menurut saya itu merupakan pepatah yang paling tepat untuk menggambarkan kehidupan Adit di bagian awal novel ini. Cobaan datang seperti hujan deras-keroyokan. Rasanya, saya jadi kasihan dan prihatin sekali dengan Adit. Seperti tidak tega, dan ingin mengatakan kepadanya "sabar, Dit, sabar". Tapi ternyata Adit ini bukan termasuk cowok lemah, justru dia itu termasuk laki-lakj yang kuat dan sabar. Dia juga tipe pekerja keras apalagi untuk urusan mimpi dan cita-citanya. Meski begitu, terkadang ada saja cobaan hidup yang datang dan membuatnya ingin menyerah dengan keadaan.

Keberuntungan masih berpihak padanya. Sebab, Adit tidak sendirian di dunia ini setelah orang tuanya meninggal. Dia memiliki seorang adik bernama Hanif. Hanif adalah adik yang cerdas dan baik hati, perhatian dan sayang banget sama kakaknya. Sayangnya, kondisi Hanif memprihatikan, dia mengalami penurunan fungsi otak. Di bagian ini, saya lemah dan nelangsa mendengar kisah Hanif.

Adit juga punya sahabat. Namanya Taufan. Taufan itu menurutku definisi sahabat sejati. Dia sahabat yang selalu ada saat susah dan senang. Taufan itu bisa dikatakan sebagai truly friend. Dia selalu mendukung dan menyemangati Adit apapun keadaannya.

O iya, selain tokoh Adit, Hanif dan Taufan, di novel ini masih banyak tokoh lainnya. Kehadiran mereka membuat novel ini semakin hidup. Apalagi tokoh Mak Uwo, keluarga Adit yang jahatnya bikin makan hati sekali. 

Percayalah, gantungkan mimpi di tempat tertinggi yang bisa otakmu bayangkan. Karena saat itu seluruh sel kehidupan di dalam tubuh akan mengeksploitasi kemampuan terbaiknya untuk membantumu meraih mimpi meskipun manusia lain menganggapnya mustahil. (405)

Novel yang menyabet juara pertama dalam lomba Young Adult Locality Novel 2015 yang diselenggarakan oleh Universal Nikko ini memang ciamik. 

Bercerita tentang perjuangan jungkir balik jatuh bangunnya Adit, pemuda Minang yang sedang menempuh kuliah di semester akhir dan meraih kesuksesan di Negeri Paman Sam.

Dalam novel ini terdapat beberapa tempat seperti di Sumatera Barat, Jakarta dan tentunya Amerika. Bagian awal novel ini kental dengan nuansa Minang,  dari budaya, seperti Randai. Lalu makanan khasnya yakni rendang, yang akan mengantar kesuksesan Adit di negeri Paman Sam dan kebiasaan hidup orang-orang Minang.

Ada bagian yang bikin saya penasaran sampai sekarang. Hanif yang masih membuatku tanda tanya sepertinya masih ada rahasia besar tentang dia. 

Dan ada bagian yang menurut saya paling mainstream adalah bagian kisah cinta Adit dan Siti. Drama banget. Seharusnya masih bisa dikemas lagi dengan sedikit cerita epik supaya gregetan dan bikin pembaca tidak bisa menebaknya. 

Di bagian Adit dan Uma, saya ikut sedih. Lalu saya teringat dengan penggalan puisi yang menggambarkan kisah mereka. "Tasbih di kananku, salib di kirimu, kita bergandengan bersama perpisahan, sedangkan cinta adalah bunga-bunga yang tak sengaja tumbuh di dua kitab yang berbeda"  (Dalam puisi Karya Hanat Futuh-Penerbit Oksana).

Saya suka cara penulis bercerita, karena tidak cepat membuat pembaca bosan. Meskipun untuk alurnya sendiri bisa dibilang cukup lambat. Konfliknya sangat padat. Dan beberapa dialog menggunakan bahasa Minang dan ada terjemahannya. Karakter para tokohnya kuat. Menggunakan sudut pandang Adit, aku jadi tahu segala perasaan dan penderitaan yang dirasakan olehnya. Pesan yang disampaikan penulis pun sangat sampai. Dan ending-nya susah ditebak. Bahkan di bagian mulai menuju ending saya salah tebak. 

Overall novel ini recommended banget buat dibaca. Apalagi buat kamu yang menyukai novel bertema young adult locality. Seru, haru, gemas, drama, bahagia, sedih, paket komplit. Novel ini bisa jadi salah satu cerita yang bisa menginspirasi pembaca. Karena banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil positifnya dari kisah hidup Adit. 

Sampai jumpa di review buku selanjutnya ya. Jangan lupa kasih kritik dan saran, ataupun rekomendasi novel yang harus saya ulas. Terima kasih! 

Hidup Minimalis, Mulai Dari Mana?

Pernah merasa sumpek dengan berbagai barang yang kita miliki dan tersimpan di hampir semua sudut di dalam rumah? 

Barang kali kamu sedang merasakannya saat ini. Nah saya pun juga sedang mengalaminya. Beragam barang yang didapat dengan penuh perjuangan, terdapat nilai historisnya. Bagi saya, melepas semua barang yang banyak nilai historisnya memang bukan perkara mudah.

Setelah setahun lebih, mengumpulkan niat, melapangkan dada, bahwa dunia ini hanya sementara, sedangkan barang-barang yang dipunya dan tidak pernah kita pakai dan gunakan hanya ditimbun saja, nantinya akan ikut dihisab atau dimintai pertanggungjawaban di hari akhir, rasanya perlahan saya sudah mulai ada kemauan untuk mengurangi barang-barang yang saya miliki. 

Ingin Hidup Minimalis, Mulai dari Mana? 

Banyak yang bertanya-tanya, hidup minimalis itu dimulai dari mana? Nah, berikut langkah memulai hidup minimalis yang saya lakukan belum lama ini. 





1. Niat untuk hidup minimalis

Semua berawal dari niat dan kemauan yang teguh untuk merealisasikan hidup minimalis. Iya, dari niat yang kuat, lalu disertai effort yang besar. 

Bukan hal mudah, melepas barang-barang yang kita miliki. Apalagi jika barang tersebut memiliki nilai historis yang susah untuk dilupakan. Saat ada kemauan untuk hidup minimalis, antara pikiran dan hati itu tidak sejalan. Pikiran menginginkan hidup minimalis, tapi hati berat melepas. Duh. Memang, untuk memulai hidup minimalis, harus sejalan antara hati dan pikiran. Harus punya niat yang kuat. Jadi setelah niat, apa yang harus kita lakukan untuk memulai hidup minimalis? 

2. Memilah barang-barang yang akan dipakai dan tidak dipakai

Coba sekarang berhitung yuk, ada berapa barang-barang yang ada di dalam kamar yang kita pakai dan barang-barang apa saja yang hanya diam tak pernah kita sentuh.

See? Banyak! Dari mulai barang di dalam lemari, seperti baju, kerudung warna-warni, berbagai macam motif, celana dan pakaian lainnya. Dari sekian banyak, pasti yang kita pakai, hanya hitungan jari saja, bukan? 

Saat saya membaca buku Beli Karena Butuh yang ditulis oleh kak Andi, di situ tertera jelas bahwa barang-barang yang kita miliki nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Duh, berapa banyak nanti dosa-dosa yang kita dapat hanya dengan menimbun barang yang seharusnya ada nilai manfaatnya. 

3. Baiknya, Barang-barang tersebut dimanfaatkan.. 

Kalau barang yang banyak di tempat kamu adalah pakaian, sortir. Pilih pakaian yang masih akan kamu pakai. Dan pilih yang sudah tidak akan kamu pakai. Lebih baik, jika pakaian-pakaian itu masih layak pakai, manfaatkan. Atau kalau kamu sedang butuh uang, mungkin bisa kamu jual. Kasih harga sesuai dengan kondisi pakaian tersebut. 

Bagaimana jika barang tersebut merupakan barang pemberian seseorang? 

Nah, ini bagian tersulit yang sempat bikin saya maju-mundur untuk hidup minimalis. Saya masih berat melepas barang-barang yang saya dapatkan dengan penuh effort. Untuk yang mengenal saya dari lama, saya itu adalah quiz hunter. Hadiah-hadiah yang saya dapatkan beserta bungkusnya masih tersimpan sampai sekarang. Padahal sudah bertahun-tahun menempati beberapa sudut kamar saya. Ya, rasanya sedikit sumpek. Tapi hati saya masih berat untuk melepas semua itu. 

Hingga di hari minggu kemarin. Saya sudah memutuskan untuk memilah lagi, barang-barang yang memenuhi ruang kamar saya. Sedikit demi sedikit, saya mulai mengurangi keberadaannya di kamar saya. 

Namun, ada beberapa barang yang memang belum bisa dilepas satu pun, yakni buku. Karena buku adalah bagian dari saya yang tidak bisa dipisahkan. Kecintaan saya dalam membaca saya salurkan di sini. Membaca buku-buku, lantas membagikan apa yang sudah saya baca kepada teman-teman pembaca, maupun teman-teman di instagram.

Untuk yang satu ini memang belum bisa saya lepas, apalagi saya juga punya niatan ingin membuat perpustakaan baca atau rumah baca yang bisa jadi tempat yang asik untuk membaca. Membebaskan siapa pun nantinya yang datang ke rumah baca untuk membaca maupun meminjam buku bacaan. Semoga niat baik ini, bisa terwujud. Amin, jangan? Amin. 

4. Menata Ulang

Setelah berhasil memilah barang-barang tersebut dan mengelompokkannya sesuai tujuan, selanjutnya langkah yang saya lakukan adalah menata ulang ruangan kamar atau ruangan supaya jadi lega. Biar suasananya seperti baru. 

Beli karena butuh juga bagian dari Hidup Minimalis

Hidup minimalis itu bukan hanya tentang barang-barang yang kita miliki dan tidak pernah kita pakai. Tapi juga tentang mengatur pengeluaran keuangan. Sebisa mungkin, membeli barang sesuai dengan kebutuhan. Bukan membeli barang karena sedang murah, atau promo dan lain sebagainya. Mengatur nafsu belanja supaya tidak kalap juga bagian dari hidup minimalis. Apakah kamu sudah berhasil mengaturnya?

Masih ingat dengan buku yang pernah saya review, yang berjudul Beli Karena Butuh? Nah beberapa bab yang ada di buku tersebut juga secara tidak langsung juga mengajak kita untuk lebih pandai dalam mengatur keuangan. Membantu kita untuk lebih paham mana yang menjadi kebutuhan, dan mana yang hanya keinginan semata.

Nah segitu dulu, tulisan saya tentang cara memulai hidup minimalis. Semoga bermanfaat. Nah, buat kamu yang sudah menjalankan hidup minimalis, boleh dong share cerita kamu di kolom komentar tulisan ini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya! 





Berikut adalah Tips Merawat Wajah di Usia 30 Tahun ke Atas

Memiliki kulit wajah yang bagus adalah dambaan setiap orang. Apalagi, buat teman-teman yang usianya beranjak menuju tiga puluh tahunan. Pasti ada rasa lebih aware untuk menjaga kulit wajah agar tidak mengalami penuaan dini dan mengalami masalah-masalah lainnya. 

Tips Merawat Kulit Wajah Untuk Usia 30 Tahun ke Atas

Untuk saya sendiri, meski usia tiga puluhan masih beberapa tahun, tapi saya tetap  menjaga kesehatan kulit supaya tidak mengalami masalah-masalah kulit lainnya dan bisa siap untuk mengawali usia tiga puluhan nanti dengan  kulit yang sehat tanpa masalah.


Berikut adalah tips merawat wajah usia 30 tahun ke atas, keep scrolling! 

1. Menjaga Pola Makan Dan Istirahat

Salah satu tips penting yang perlu dilakukan untuk kamu yang berusia tiga puluh tahun ke atas, agar kulit wajah tidak memiliki permasalahan berarti adalah dengan menjaga pola makan dann istirahat yang baik. Tidak terlalu banyak makan yang mengandung minyak, seperti gorengan. Dan jangan keseringan begadang atau tidur terlalu malam.

Hal ini bisa kamu biasakan loh. Mungkin awalnya memang terasa sulit. Tapi jika sudah ada niat dan mau melakukannya, pasti bisa.

2. Menggunakan Skincare yang Sesuai dengan kondisi Kulit Wajah

Siapa bilang usia 30 tahun nggak harus pakai skincare? Justru sangat direkomendasikan untuk memakai produk skincare untuk usia 30 tahun. Supaya terhindar dari permasalahan-permasalahan kulit wajah, seperti penuaan dini, kerutan, jerawat dewasa dan lain sebagainya.

Untuk itu memilih skincare juga harus sesuai dengan kondisi kulit wajah. Usia tiga puluh tahunan sangat direkomendasikan untuk menggunakan beberapa rangkai skincare. Seperti skincare anti-aging yang memiliki bahan-bahan aktif untuk membantu melawan tanda penuaan dini, mencerahkan kulit dan menghilangkan bintik hitam. 

Nah itu dia tips merawat wajah agar terhindar dari permasalah kulit wajah seperti penuaan dini dan lain sebagainya. Selain dua tips di atas, jangan lupa untuk selalu konsumsi air putih dua liter per hari dan olah raga yang teratur. Semoga tips ini bermanfaat ya untuk kamu yang sedang memiliki permasalah wajah dan semoga lekas pulih. Dan untuk kamu yang punya rekomendasi skincare bisa share dong di kolom komentar blog post ini. See you on next article! 

Pengalaman Vaksinasi Covid-19: Dosis 2 Lengkap

Halo, teman-teman blogger. Siapa nih yang sudah vaksin dosis 2? Alhamdulillah, saya sudah nih. Lengkap sudah pervaksinan COVID-19. Lega karena sudah mengantongi surat vaksin yang katanya banyak dipakai sebagai syarat untuk mengurus perjalanan, maupun untuk nantinya mengurus keperluan penting lainnya. 

Vaksin Pfizer Dosis 2 di Balai Desa Karangjati

Sebenarnya, saya ingin menunggu vaksin keduanya di tempat saya vaksin pertama. Tapi karena beberapa hal, akhirnya saya memutuskan untuk vaksin di tempat yang berbeda.

Saya vaksin di balai desa Karangjati, pada tanggal 11 November yang lalu. Lokasi vaksin pada saat itu benar-benar ramai sekali. Beruntung saya datang siang hari, jam istirahat kantor. Sampai tempat vaksin, tidak begitu antri. Tapi, menurut saya di lokasi vaksin kedua kali ini, kurang efektif karena banyak kerumunan. Apalagi di bagian antri surat setelah vaksin. 

Beberapa dokumen yang perlu kita siapkan untuk mengikuti vaksin dosis dua ini sama seperti pada vaksin pertama. Berikut dokumen yang harus dibawa saat vaksin dosis dua. 

1. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk

2. Surat vaksin dosis pertama

Efek Samping Vaksin Pfizer Dosis 2

Tahapan untuk mendapatkan vaksin seperti pada umumnya. Kita mengisi formulir vaksin, seperti nama, nomor identitas diri, dan alamat. Untuk bagian kolom pertanyaan, akan diisi oleh petugas setelah memeriksa dan menanyakan kondisi kesehatan kita. Setelah itu, jika dirasa kita memenuhi untuk mendapatkan vaksin, kita akan mendapatkan giliran untuk divaksin. 

Saat tiba giliran untuk mendapatkan vaksin, saya sedikit kurang sreg. Karena lokasi penyuntikan tidak tertutup oleh apapun. Jadi benar-benar bisa terlihat oleh semua orang. Seharusnya, untuk perempuan penyuntikan dilakukan di dalam ruangan atau bilik buatan. Beruntung saya tipe orang yang memakai kerudung selalu menutupi dada. Sehingga tidak terlihat oleh orang-orang yang mungkin secara tidak sengaja melihat. 

Setelah mendapatkan vaksin, saya diarahkan untuk menumpuk formulir vaksin yang saya pegang ke bagian pencetakan surat vaksin dosis dua. Sayangnya di bagian ini, antriannya luar biasa. Saya memutuskan untuk pulang dan kembali ke kantor. Perkara surat vaksin, biarlah saya pakai saja sertifikat vaksin di aplikasi peduli lindungi.

Reaksi Setelah Vaksin Dosis 2

Beberapa jam setelah vaksin, jujur saya ngantuk sekali. Padahal saat itu, sedang jam kantor dan banyak tugas menumpuk. Dan saya memutuskan untuk cuci muka. Meski ngantuknya sedikit harus ditahan. Ketika rasa kantuk hilang, ternyata rasa lapar mulai terasa. Sampai malam hari pun, saya banyak  mengonsumsi makanan. Karena rasanya seperti tidak makan seharian lebih.

Selebihnya hanya itu yang saya rasakan setelah beberapa jam jarum suntik berisi cairan vaksin PFizer disuntikkan ke tubuh melalui lengan atas tangan kiri saya. Untuk meminimalisir rasa pegal di lengan tangan kiri, saya kompres dengan air hangat di malam harinya. Memang paginya, sedikit berbeda dari vaksin pertama. Lengan tangan sebelah kiri tidak begitu pegal. 

Untuk teman-teman, yang belum vaksin jangan khawatir. Vaksin itu baik untuk menjaga tubuh agar tidak mudah terkena virus COVID-19 loh. Supaya imunitas tubuh tetap terjaga, sebelum vaksin saya mengonsumsi multivitamin. Supaya tubuh tetap stabil.

Alhamdulillah, dua kali vaksin, saya hanya merasa lapar dan kantuk. Untuk demam, panas, dan lainnya, alhamdulillah atas izin Allah SWT, saya tidak merasakan. Semoga teman-teman yang belum vaksin, bisa segera vaksin dan diberikan kelancaran ya.

Sampai jumpa di tulisan berikutnya! Jangan lupa tinggalkan komentar di kolom komentar tulisan ini. Bisa berupa pertanyaan atau pengalaman kamu setelah vaksin COVID-19 ini. 












Merawat Ingatan dengan Buku Catatan Unik dari Hibrkraft

Teman-teman, seberapa penting buku catatan untuk kamu nih? 

Buku catatan bagi saya adalah hal penting setelah keluarga. Sebab, hampir semua mimpi saya yang terwujud ini berawal dari sebuah buku catatan. Mungkin sebagian orang menganggap remeh, tapi bagi saya it's a magic!  

Selain itu, bagi saya, buku catatan juga menjadi salah satu tempat dan teman bercerita terbaik. Karena kadang, tidak semua hal yang terjadi, atau tidak semua permasalahan dalam hidup ini bisa dibagikan ke orang lain. Apalagi saya sendiri, tipe orang yang tidak suka membagikan hal-hal sedih. Lebih senang  berbagi kegembiraan. Meski kadang, di balik kebahagiaan seseorang, tidak menutup kemungkinan bahwa ada beban kesedihan yang sedang dipikul. 

Selain untuk menulis, buku catatan juga saya fungsikan untuk kegiatan journaling. Meski saya belum begitu lama melakukan kegiatan ini, tapi ternyata kegiatan journaling itu asik dan bisa menghilangkan penat apa lagi kalau capek kerja. Ada yang suka journaling? 

Buku Catatan Unik Dari Hibrkraft

Teman-teman yang berteman sudah lama dengan saya, pasti paham kalau saya suka sekali dengan buku catatan. Mungkin kalau dihitung sampai hari ini, jumlah buku catatan saya itu ada lebih dari 50. Banyak bukan? Selain mencatat mimpi-mimpi yang ingin saya wujudkan, saya juga sering mencatat my daily-activities. Menulis di buku catatan juga menjadi salah satu cara merawat ingatan yang nantinya tulisan itu akan saya baca ulang di masa depan.

Nah, tahun 2021 ini juga menjadi tahun spesial bagi saya. Karena saya punya buku catatan unik yang sudah saya isi dengan beragam tulisan dan saya selipkan sedikit aktifitas journaling. Buku catatan unik yang saya maksud adalah buku catatan dari Hibrkraft. It's so much special for me! Karena baru kali ini bisa nulis dan bikin jurnal di buku dengan sampul kain tenun dan dengan kualitas kertas yang tebal. Sehingga aktifitas menulis dan journaling makin asik!
 

 

Mengapa Harus Punya Koleksi dari Hibrkraft? 

Sebelum kasih alasan-alasan mengapa kamu harus punya jurnal Hibrkraft. Lemme tell you about Hibrkraft.  Melansir dari website resmi Hibrkraft, Hibrkraft merupakan salah satu UMKM di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2013. UMKM yang didirikan oleh dan bergerak di bidang pembuatan jurnal/agenda kulit dan paket branding/merchandise. Tidak hanya itu, Hibrkraft juga menyediakan berbagai macam jenis produk lain seperti gantungan kunci, pouch, totebag, dan lainnya loh. 

Nah, berikut alasan kenapa kamu harus punya koleksi dari Hibrkraft:

1. Mendukung UMKM Indonesia

Alasan pertama tentu saja, karena Hibrkraft bagian dari UMKM di Indonesia yang harus kita dukung sepenuhnya, dengan cara membeli produknya. Masih ingatkan, dengan kalimat, 'Aku Cinta Produk Indonesia'? Nah, ayo mulai sekarang sejahterakan dan dukung dengan membeli produknya.

2. Kualitas Juara

Kualitas koleksi Hibrkraft sudah gak perlu diragukan. Sebab, dibuatnya juga dengan tangan. Hasilnya maksimal. Contohnya seperti Jurnal saya ini. Hiberkraft mendesain dan membuatnya dengan totalitas.

Coba lihat dan amati Jurnal Hiberkraft saya. Sampulnya terbuat dari kain tenun asli Indonesia yang sangat cantik. Ditambah lagi dengan kualitas kertasnya yang tebal dan bagian dalamnya pun juga dijahit, jadi nggak mudah putus dan diputus. Terlihat sangat unik, kan? Bahkan ini merupakan buku catatan atau jurnal pertama yang paling keren yang saya miliki selama ini.

3. Hiberkraft dan 'Community Development'

Yang saya suka dari Hibrkraft adalah UMKM ini ternyata tidak egois. Tidak hanya mementingkan tentang produknya yang harus laku di jual saja, tapi lebih dari itu, mereka juga mementingkan masyarakat yang ada di sekitar tempat usaha mereka. Salah satunya dengan  memberdayakan dan membantu meningkatkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat di sekitar mereka. 

Saya paling appreciate, jika ada UMKM yang memberikan perhatian lebih ke penduduk atau masyarakat di sekitar usaha mereka. Karena Hiberkraft benar-benar memperhatikan sekali usaha dan dampak positif bagi lingkungan sekitar. 


Nah buat teman-teman yang suka menulis catatan atau suka kegiatan journaling bisa banget pakai Jurnal dari Hibrkraft ini. Atau buat kamu yang ingin mempersembahkan Jurnal ini untuk orang yang kamu sayang, itu adalah pilihan yang baik. Saya juga sangat bekesan sekali, jika diberikan hadiah seperti buku catatan ini. Hehe.

Sudah dulu, ya! Nanti saya update lagi perkembangan kegiatan journaling saya dengan jurnal dari Hibrkraft ini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya! 












4 Hal yang Saya Lakukan untuk Menjaga Imunitas Tubuh

Sejak merebaknya virus COVID-19 di Indonesia dan berdampak buruk pada banyak sektor seperti ekonomi dan juga kesehatan. Saya jadi semakin aware dengan kondisi kesehatan saya maupun kesehatan orang-orang tersayang di rumah. Apalagi, di rumah saya memiliki orang tua yang usianya sudah tua. Di samping itu, Ibu saya juga sempat melakukan rangkaian pengobatan seperti kemoterapi.

 


Di masa pandemi seperti ini, menjaga pola makan dan tidur menjadi sangat penting sekali. Sebab, jika kita tak menjaganya akan berpengaruh pada kondisi tubuh. Sebab itu, melakukan olahraga, mengonsumsi makanan dan minuman yang seimbang dapat membantu menjaga keseimbangan dan imunitas tubuh.

4 Hal yang Harus dilakukan Agar Imunitas Tubuh Terjaga:

1. Olahraga

Bagi saya olahraga itu memang sesuatu yang sedikit berat untuk dilakukan. Sebab, banyak alasan yang mendukung untuk tidak olahraga. Semisal capek pulang kerja, akhirnya rebahan. Tapi mengingat saya sempat sakit dan mudah drop, akhirnya saya mulai lagi untuk membiasakan diri berolahraga. Biasanya saya olahraga ketika sehabis bangun pagi, lima belas menit untuk olahraga.

2. Perbanyak Air Putih

Membiasakan minum air putih pada pagi hari itu sulit sekali. Bahkan nggak hanya saya, ibu dan bapak saya pun merasa eneg jika harus mengonsumsi air putih di pagi hari. Tapi, pelan-pelan kami mulai terbiasa. Mengonsumsi air putih sebanyak dua liter per hari juga baik untuk tubuh, loh. 

3. Konsumsi makanan yang bergizi dan minuman yang baik untuk kesehatan

Makanan yang bergizi bagi saya itu yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin, serat, maupun lainnya yang memiliki manfaat untuk tubuh.

Selain itu, untuk orang tua sendiri, saya juga merekomendasikan susu tinggi Kalsium yang untuk orang tua. Melansir di situs Alodokter, bahwa Kalsium adalah mineral penting yang banyak memiliki manfaat untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan gigi. 

4. Istirahat yang cukup

Istirahat atau tidur ini benar-benar harus diperhatikan. Karena di bagian inilah tubuh diberikan waktu untuk istirahat. Jangan terlalu begadang dan tidur terlalu larut. Karena ada beberapa organ dalam tubuh kita yang harus diistirahatkan. Saya jadi ingat kata dosen saya, kalau sudah mengantuk, langsung tidur. Sebab tidur yang baik itu, adalah bergantung pada kualitasnya, bukan seberapa lama kita tidur.

Itu adalah empat hal yang saya dan orang tua lakukan agar imunitas tubuh terjaga. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Kesehatan itu nomor satu yang harus kita jaga. Sebab, jika kita sehat, kita akan lebih produktif dan bisa melakukan banyak hal.