A personal Blog About Blogging, Hobbies, and Lifestyle

Mengenal Supplier Chain Financing yang Membantu Para Pelaku Bisnis

Supply Chain Financing adalah salah satu cara yang bisa dilakukan dalam memperkuat ekosistem di dalam suatu bisnis. Proses ini dimulai dengan adanya hubungan kerja sama komunitas bisnis mulai dari supplier, distributor, hingga reseller yang nantinya akan menjadi suatu rangkaian bisnis yang mendapatkan layanan pembiayaan yang diperoleh dari supplier chain financing.         

Dengan semakin masifnya pelaku bisnis UMKM di Indonesia, peran supplier chain financing menjadi penting sebagai salah satu pihak yang dapat memperkuat ekosistem bisnis yang terbangun. Kita bisa menemukan banyak UMKM yang memperkuat bisnisnya dengan membuka cabang atau franchise di tempat lain sebagai salah satu cara untuk mengembangkan bisnisnya.

mengenal-supplier-chain-financing

Maka secara sederhana, supplier chain financing adalah pembiayaan modal usaha bagi para pemilik bisnis, dengan cara membeli stok barang, atau jasa kepada supplier. Dengan skema tersebut, para pelaku usaha dapat menjalankan bisnisnya.

Praktek Supplier Chain Financing

Para pelaku bisnis dengan skala kecil akan memandang supply chain financing adalah jenis pendanaan yang akan sangat membantu mereka. Dalam prosesnya, ada 3 pihak terkait yang akan terlibat dalam kegiatan pembiayaan rantai pasok ini.

1. Supplier atau pemasok

Pemasok adalah pihak yang menyediakan sebuah produk, dan dapat menjual faktur atas pembelian barang pada bank, atau lembaga keuangan lain. Tujuannya adalah untuk mendapat modal usaha.

2. Buyer atau pembeli

Pembeli merupakan pihak yang menggunakan produk dari si pemasok. Pada transaksi jual beli, buyer umumnya akan memberikan tenggat waktu pembayaran dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka pendek.

3. Lender

Lender dalam hal ini disebut sebagai bank, atau institusi finansial. Di dalam supply chain financing, lender akan menjadi perantara antara supplier dan buyer dengan cara pembelian produk dari supplier tersebut.

Keterlibatan lender dalam pembiayaan ini akan memungkinkan pemasok memperoleh modal. Sehingga dapat digunakan untuk menjalankan bisnis miliknya. Sementara itu, bagi kedua pihak lain dapat memperpanjang tempo pembayaran.

Metode pendanaan ini telah banyak dipilih oleh para pelaku bisnis yang masih dalam skala kecil. Ini dilakukan supaya kegiatan bisnis bisa terus berjalan, serta arus kas perusahaan akan tetap lancar.

Terlebih, saat ini sudah banyak pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang pendanaan modal. Salah satunya seperti Modal Rakyat (bagian dari Fazz), yang akan membiayai invoice mulai dari modal hingga bahan baku dari franchisor. 

Bagi pebisnis, ini akan menguntungkan karena dapat membuka banyak cabang dengan cepat. Begitu pula bagi franchisee, ini akan sangat menguntungkan karena membuka cabang brand terkenal tidak lagi terkendala oleh biaya. 

Bagaimana Prosedur Pelaksanaannya?

Dalam mendapatkan modal dari pembiayaan rantai pasok, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Bagi anda para pelaku usaha yang ingin mendapat modal dari pembiayaan rantai pasok, maka berikut langkah yang perlu Anda ketahui.

1. Memilih Penyedia SFC

Sebelum pengajuan dana, Anda harus lebih dulu memilih penyedia layanan untuk pembiayaan rantai pasok. Penyedia supply chain financing adalah lembaga keuangan yang ada. Seperti bank, perusahaan fintech, atau institusi yang bergerak pada bidang finansial lain.

Anda harus memastikan untuk memilih penyedia layanan ini secara tepat, dengan memperhatikan ketentuan, serta apa saja fasilitas yang diberikan. Pilihlah layanan yang akan menyediakan manfaat, serta fasilitas sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

Anda juga dapat mendaftarkan diri ataupun kelompok yang telah terdaftar badan usaha untuk mendapatkan layanan SCF dari Modal Rakyat. Untuk informasi selengkapnya, Anda bisa kunjungi halaman ini.

2. Melakukan Pendaftaran

Jika sudah menentukan lembaga keuangan mana yang akan digunakan untuk produk supply chain financing, maka langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan pendaftaran. 

Pada tahap ini, umumnya ada beberapa persyaratan dokumen yang harus dipenuhi. Contohnya seperti berkas dokumen berisi identitas, dan surat legalitas perusahaan. Laporan keuangan perusahaan, dokumen kerja sama dengan buyer, sampai rekening koran. 

Segala dokumen ini harus dilengkapi, supaya dapat ditindaklanjuti oleh lembaga keuangan yang nantinya akan ditunjuk.

3. Penilaian Credit Scoring

Setelah selesai, pengajuan itu akan ditinjau oleh lembaga keuangan yang terkait. Peninjauan akan meliputi track record kerja sama antar pihak pembeli dan pemasok. Sehingga nantinya akan menghasilkan beberapa bersuara tenor, bunga, sampai limit kredit.

4. Pencairan Dana

Jika langkah sebelumnya telah disetujui, maka Anda dapat mencairkan dana untuk modal usaha. Dana tersebut memiliki jumlah yang bervariasi, berkisar antara 80% sampai 100%. Ini bergantung pada kebijakan dari penyedia supply chain financing. Lalu nantinya buyer akan membayar kepada lembaga keuangan (lender) yang terkait.

Itulah penjelasan singkat terkait supplier chain financing. Semoga informasi dalam artikel ini bisa membantu Anda untuk paham lebih lanjut tentang supplier chain financing.