Halo, teman-teman pembaca blog Ruang Hanat. Adakah di sini yang merupakan pengguna atau nasabah Bank Rakyat Indonesia? Pasti tidak sedikit dari pembaca blog Ruang Hanat yang merupakan nasabah Bank Rakyat Indonesia, atau yang sering kita singkat dengan BRI. Sudah tahu belum, kalau di tahun 2023 ini, Bank Rakyat Indonesia sudah hadir menemani masyarakat Indonesia selama 128 tahun. Bukan waktu yang sebentar karena sudah mencapai lebih dari satu abad. Kehadiran Bank Rakyat Indonesia yang masih eksis di tengah masyarakat Indonesia tentu karena BRI telah memberikan banyak kepuasan kepada para nasabahnya.
Sejarah Bank Rakyat Indonesia
Pembaca blog Ruang Hanat, sudah pernah mendengar atau membaca sejarah tentang BRI? Ternyata, BRI didirikan pertama kali di kota satria, Purwokerto, Jawa Tengah. BRI menjadi salah satu bank milik pemerintah yang terbesar. BRI didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja, pada 16 Desember tahun 1895 masehi dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Mulanya, BRI berdiri sebagai sebuah organisasi dengan tujuan untuk mengelola dan menyalurkan dana masjid kepada masyarakat.
Selanjutnya, pada bulan Februari tahun 1946, pemerintah Republik Indonesia menetapkan bahwa BRI sebagai bank pemerintah pertama dengan nama Bank Rakyat Indonesia. Namun kendati demikian, BRI juga sempat berhenti beroperasi di tahun 1948 saat masa perang mempertahankan Kemerdekaan. Dan tidak lama kemudian, atas perjanjian Renville, BRI kembali beroperasi dengan nama bank Indonesia Serikat pada tahun 1949.
Selanjutnya, melalui PERPU nomor 41 tahun 1960, pemerintah Indonesia menggabungkan BRI ke dalam Bank Koperasi, Tani, dan Nelayan (BKTN). Kemudian, berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) nomro 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Dan setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penetapan Presiden nomor 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru tersebut, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani, dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II di bidang Ekpor Impor (Exim).
Dan sejak 1 Agustus 1992, berdasar pada Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992, dan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1992, status BRI berubah menjadi perseroan terbatas atau PT. Untuk kepemilikan BRI saat itu masih 100 persen di tangan Pemerintah Indonesia. Namun, pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30 persen saham BRI. Sehingga, BRI menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih berlangsung sampai saat ini.
Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia
128 Tahun BRI untuk Indonesia, menjadi perjalanan yang luar biasa, karena dengan konsistensinya BRI terus memberikan pelayanan terbaik dan memberikan kepuasan kepada para nasabahnya. Tentu hal tersebut sesuai dengan Visi dan Misi yang selalu dijunjung tinggi oleh BRI. Visi BRI menjadi Bank Komersial terkemuka yang selalu mengutamakan nasabah. Visi tersebut tentu dicapai melalui beberapa misi, sebagai berikut:
Memberikan yang Terbaik
Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada segmen mikro, kecil, dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat
Menyediakan Pelayanan yang Prima
Memberikan pelayanan prima dengan fokus kepada nasabah melalui sumber daya manusia yang profesional dan memiliki budaya berbasis kinerja (performance-driven culture), teknologi informasi yang handal dan future ready, dan jaringan kerja konvensional maupun digital yang produktif dengan menerapkan prinsip operasional dan risk management excellence
Bekerja dengan Optimal dan Baik
Memberi keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dengan memperhatikan prinsip keuangan berkelanjutan dan praktik Good Corporate Governace yang baik
Kehadiran BRI Sebagai Pahlawan UMKM
BRI Pahlawan UMKM tentu bukan hanya sekadar ungkapan semata. Karena BRI telah berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan finansial rakyat Indonesia, termasuk pula terhadap para pelaku UMKM di Indonesia.
Seperti yang dilansir dari portal berita CNBC Indonesia, bahwa pada tahun 2022, BRI mencatat UMKM memiliki pertumbuhan positif di kuartal III-2022 dengan skor indeks berhasil meraih skor 103,2 atau dalam fase optimis karena skor berada di atas level 100,0. Direktur utama BRI, Sunarso mengatakan hal ini menunjukkan pertumbuhan UMKM yang baik di tengah tantangan laju kenaikan kenaikan inflasi. BRI pun akan terus fokus mengembangkan UMKM di tengah kenaikan inflasi saat ini melalui pemberdayaan dan pembiayaan yang komprehensif. Sudarso menambahkan bahwa sebanyak 60,51% PDB Indonesia disumbangkan dari sektor UMKM dan hal itu yang menjadi perhatian kami untuk menjaga UMKM dapat tetap tumbuh menghadapi berbagai tantangan ekonomi, termasuk inflasi.
BRI telah memberikan banyak kemudahan-kemudahan kepada para pelaku UMKM di Indonesia mulai dari pemenuhan modal, pemberian pelatihan dan bimbingan.
Salah satu program BRI yang memudahkan para pelaku UMKM di Indonesia adalah Kredit Uaha Rakyat atau yang dikenal dengan KUR. Keuntungan jika kita memilih KUR Mikro BRI, yaitu kredit modal kerja dan atau investasi dengan plafond mencapai 50 juta rupiah per debitur dengan masa pinjaman maksimum 3 tahun. Selain itu suku bunga efektif hanya mencapai 6 persen pertahunnya. Jika kamu tertarik dengan KUR Mikro BRi, kamu hanya perlu mempersiapkan kartu identitas berupa KTP, Kartu Keluarga (KK), dan Surat Izin Usaha (SIUP).
Tidak hanya KUR Mikro saja, BRI juga memiliki program KUR Kecil dan juga terdapat KUR TKI untuk para calon TKI yang akan berangkat kerja ke negara penempatan. Untuk mendaftarkan program tersebut, kamu langsung saja datang ke cabang BRI terdekat.
