A Personal Blog About Blogging, Hobbies, and Lifestyle

Novel Flash Drive Karya Denkus

Assalamualaikum, teman-teman pembaca blog Ruang Hanat. Apa kabar? Rasanya sudah lama sekali tidak menyapa teman-teman ya. Semoga teman-teman pembaca sehat selalu. 

Kali ini aku mau berbagi kesan aku selama membaca novel terbaru Denkus, yang berjudul Flash Drive. Aku tahu novel ini dari Instagram story Kak Didiet–editor penerbit Gramedia Pustaka Utama. Aku sempat menanyakan genrenya, dan ternyata thiller. Aku sendiri bukan termasuk pembaca thiller. Tapi karena melihat covernya yang cakep banget, aku jadi maju dan beli bukunya. Ini jadi pengalaman pertama aku membaca novel thiller sampai selesai.

Flash Drive Denkus Gramedia pustaka utama 2025

Identitas Novel Flash Drive

Novel Flash Drive pertama kali diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama, dan terbit pertama kali pada tahun ini–Juli, 2025. Novel Flash Drive ditulis oleh Denkus.

Novel yang memiliki tebal 296 halaman ini dieditori oleh Yandi Asd, dengan perancang sampul Fariid. Sungkem dulu sama mas Farid karena sampulnya cakep banget. Dan tentunya penata letak isi oleh Bayu Deden Priana.

Novel ini bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia terdekat di kotamu, atau kamu bisa membelinya di marketplace, dengan harga tercantum di sampul belakang yaitu 89 ribu rupiah untuk pulau Jawa. 

Blurb Novel Flash Drive 

Berhubung aku lupa fotoin blurb yang ada di sampul belakang, aku tulis saja di sini ya, teman-teman.

Seseorang dengan baju serba hitam tiba-tiba melemparkan kotak hitam kecil ke teras rumah Ben saat dia sedang bersiap berangkat sekolah. Ben penasaran. Ternyata paket-paket serila bukan baru kali kmk sama dilemparkan. 
Kedatangan paket lain berisi flash Drive dengan potongan video pembunuhan membuat ya mengalami rentetan kejadian mengerikan. Ben ketakutan. Dia hanya ingin kehidupan remaja biasanya kembali.
Dengan bantuan dua sahabatnya, Arya dan Vero, Ben berlari dan bersembunyi. Pertemuannya dengan Jo, polisi hanh juga berusaha menyelidiki sebuah kasus tak terpecahkan, membuatnya melihat benang merah dari semua kejadian yang dialaminya. Dia hanya berharap, benang merah itu tidak akan membuatnya kehilangan nyawa.

Review Flash Drive

Novel Flash Drive menjadi salah satu novel terbaik yang aku baca di tahun 2025. Novel dengan genre thiller ini menceritakan tentang perjalanan Ben dalam mencari dan mengungkap fakta-fakta yang tertutup rapat karena dibungkam oleh para pemegang kekuasaan.

Cerita Ben dimulai sejak orang tuanya kerap menerima paket-paket misterius yang menyebabkan hubungan orang tuanya jadi merenggang dan tidak harmonis. Di suatu pagi, Ben menerima paket kotak hitam yang berisi flash Drive. Ternyata Flash Drive tersebut memuat potongan video pembunuhan.

Kehidupan remaja Ben mulai berubah sejak Flash Drive tersebut ada di dalam genggamannya. Teror dan ancaman semakin sering ia terima. Mulai dari ia menyaksikan penusukan pria di gerbong KRL hingga ia dijebak di kamar hotel untuk melihat mayat, dan menjadikannya ia tertuduh sebagai pembunuh. Beruntung, Ben memiliki sahabat yang setia kawan, seperti Arya dan Vero.

Beberapa hal yang aku suka:
Aku suka persahabatan antara Ben dan Arya. Mereka saling ada satu sama lain. Bagian paling ngakak adalah, saat Ben yang lagi deg-degan karena flash Drive tapi dituduh ngobat oleh Arya. Aku juga terharu saat Arya menjadi pelindung dan pembela buat Ben. Selain itu ada sisipan candaan khas remaja yang masih kental.

Sepanjang baca novel ini, aku merasakan banyak emosi, seperti tegang, masuk bab-bab awal masih ada ketawa dan ngakak karena umpatan-umpatan khas remaja, masuk ke bab berikutnya tegang lagi, kezel, marah sedih, dan lega karena setiap konflik berhasil diselesaikan dengan baik dan logis.

Kak Denkus berhasil banget nulis novel ini. Aku yang sedang ngerasain reading slump, bangkit lagi buat baca gara-gara selesai baca novel Flash Drive. Aku yakin, kamu pasti bakalan suka baca novel ini. Secara ini bukan kayak yang thiller detektif-detektifan gitu, tapi lebih dari itu, duh susah banget buat gambarin novel ini, pokoknya bagus banget!

Aku ngerasa isu di novel ini realistis dan relate sama kondisi negeri ini. Di mana kekuasaan dapat membeli sebuah fakta. Hukum masih bisa diperjualbelikan atau dinegosiasi sesuai kepentingan. Dan penegak hukum yang tugasnya menjadi pengayom dan tempat mengadu rakyat justru bisa jadi yang paling jahat. Meski tidak semua ya. Aku percaya masih banyak sosok Jonathan di negeri ini. ☺️ 

Tidak ada komentar

Posting Komentar